Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 19, 2016

(puisi) Aku dan Tuhan dalam Mimpi Anak Sekolah di Desa

Gambar
Tuhan... Aku menyapa-Mu, Bapa. Izinkanlah aku datang mendekat kepada-Mu. Tuhanpun menjawab, "Boleh anak-Ku. Setiap saat kau boleh datang mendekat. Bahkan siapapun boleh mendekat kepada-Ku." Tuhan... Ketika aku bayi dan kanak-kanak: Aku belajar berbicara dengan mengoceh. Aku belajar berjalan dengan merangkak dan tertatih. Aku belajar menuliss dengan menggores-gores. Aku belajar membaca dengan bahasa ibu. Aku bereksperimen dengan memasukkan benda ke mulutku. Aku menggunakan emosiku dengan diam, tangis, senyum dan t awa. Semuanya lugu dan polos tanpa kuketahui waktu dan tempat. Tuhan ... Orang tuaku menghendaki aku  pintar, pandai, cerdik atau cerdas? Berharap pula aku menjadi anak lincah dan trampil. Terlelebih lagi bila menjadi anak berakhlak mulia. Lalu... Mereka mendahulukan hitung-menghitung padaku. Mengaba-abakan alfabet padaku, disertai ajaran akhlak moral dan agama. Tuhanpun menjawab, "Anak-Ku. Sebagian dari yang kamu sebut itu alamiah ad