Etika Berbicara dalam Konteks Atoin' Meto' di Pah Amarasi
Etika Berbicara dalam Konteks Atoin' Meto' di Pah Amarasi Pengantar Melalui aplikasi WhatsApp seorang pendeta mengirim pesan sebagai berikut, "Bapa, beta agak kurang nyaman di sini. Biasa orang akan panggil beta: Ibu, lu mau pi mana? Ato Ibu, kamu su habis ibdah? Ada ko bahasa Timor untuk panggilan halus untuk yang lebih tua, ato yang dihormati? ato karna terjemahan bahasa hanya ada ^ho^? Ada dua kata yang saya beri huruf tebal sekaligus garis bawah. Sang pendeta merasa tidak nyaman pada dua kata itu. Rasanya secara etika, ia kurang mendapat tempat "terhormat" sebagai salah satu pemimpin di dalam kampung, apalagi ia seorang pemimpin umat. Apa yang dapat saya sampaikan kepada sang pendeta tentang situasi seperti itu? Bahwa masyarakat pedesaan Timor menerjemahkan secara lurus kata [ ho] ke dalam Bahasa Melayu Kupang menjadi [lu] atau ke dalam Bahasa Indonesia menjadi [kamu]; atau [kau]. Hal ini berangkat dari ungkapan sehar-hari seperti ini, Ho mnao meu mee ?...