Muah ate kais Mukraeb
Muah ate kais Mukraeb Pengantar Judul pada tulisan ini saya kutip dari nasihat ibu atau ayah dari setiap rumah tangga di dalam masyarakat Pah Amarasi. Bila berhadapan dengan makanan di piring, selalu ada yang mengingatkan, makanlah hingga selesai, jangan sisakan di piring (muah ate kais mukraeb). Nasihat dan sekaligus peringatan sederhana. Lalu apakah ada pesan di dalamnya? Saya tangkap sepenggal pesan di dalamnya. Itulah sebabnya saya merasa perlu menulis di sini. Uraian Linguistik secara Singkat Kalimat pada judul di atas dapat diurai sebagai berikut Kalimat itu diucapkan oleh orang pertama tunggal yang ditujukan kepada orang kedua tunggal. Implisit pada kalimat itu subjek orang kedua tunggal, ho - kau - engkau - kamu. Bagaimana kita mengetahui bahwa kalimat itu ditujukan kepada orang kedua tunggal? Perhatikan kata kerjanya muah dan mukraeb. Pada kedua kata ini tersirat subjek ho orang kedua tunggal. Jadi nasihat itu ditujukan kepada orang kedua tunggal. Bagaimana jika di...