Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 8, 2019

Percakpan Dua Bayangan

Percakapan Dua Bayangan Pengantar Suatu sore satu sosok bayangan menulis dengan mengutip ayat alkitab. Ayat alkitab itu ditempatkan pada dinding apa yang disebutkan orang dengan nama media sosial, feisbuk, (katanya tulis yang benar facebook, ini Bahasa Inggris). Sebagai salah satu yang suka nongkrong iko-iko di feisbuk, saya mendapati tulisan itu dan membacanya. Lalu tergeraklah untuk memberi tanggapan, yang dalam kolom itu disebut komentar, yang kalau keliru tendes/klik pakai Bahasa Inggris, comment . Nah, jadilah percakapan dari dua bayangan yang tidak saling mengenal. Saya kutipkan berikut ini. Isi Percakapan Dua Bayangan Isi dari ayat alkitab saya tidak kutipkan di sini. Saya kutipkan apa yang kami tulis yang kira-kira bila saling berhadapan, duduk bersama, pasti disebut diskusi, entah menarik atau apa pun istilahnya. Pembaca mulailah dari Bayangan A, berhubung dialah yang memberikan komentar terlebih dahulu.   Lalu, pada akhirnya ditutup juga oleh Bayanga

Kepala Sekolah, NUKS dan Sertifikat KS

Gambar
Kepala Sekolah, NUKS dan Sertifikat KS Pengantar Satu kegiatan nasional oleh Kemdikbud sedang giat-giatnya dilakukan akhir-akhir ini, berkejaran unrtuk menyelesaikan program ini pada tahun 2020 yang akan datang. Program Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah, disingkat Diklat PKS. Seluruh KS negeri, swasta di Indonesia disertifikasi. Satu-satunya lembaga yang diberi mandat untuk itu adalah LPPKS, namun jumlah kepala sekolah di Indonesia yang teramat banyak sementara tenggat waktu terbatas, maka diperbantukanlah tugas itu kepada PPPPTK Bahasa (P4TK-Bahasa). Singkatan dari apa itu? Pusat Pengembagan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa.  P4TK Bahasa telah dan sedang menunaikan tugasnya di NTT sebagai salah satu tempat penugasannya. Beberapa jilid Diklat PKS diselenggarakan di NTT dengan mengambil tempat di Kota Kupang dan kota lain yang ditunjuk untuk maksud itu. Saya salah seorang di antara para KS yang mengalami kegiatan ini. Menarik.

Inikah Kemerdekaan Guru, Siswa dan Unit Sekolah?

Gambar
Inikah Kemerdekaan Guru, Siswa, dan Unit Sekolah? Hari ini beredar kiriman entah siapa yang memulainya. Tapi, telah beredar di grup-grup WhatsApp paling kurang tiga hal yang dikeluarkan oleh Kemdikbud RI. Permendikbud No. 43/2019 tentang Penyelenggaraan Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan Permendikbud No. 44/2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada TK, SD, SMP, SMA, dan SMK Satu fail ppt dalam bentuk pdf dengan subjek utama, Merdeka Belajar. Ketiga hal ini sungguh membuat para guru (kepala sekolah, guru MP, guru Kelas, guru BK) dan tendik seakan mendapat 'angin sorga' kebijakan baru. Dari grup dimana saya berada, para guru rerata memberi jempolnya. Rasanya semua senang, dan menyetujui perubahan paradigma ini. Padahal, saya ingat juga bahwa semua konsep yang ditawarkan selalu baik pada pandangan/pendengaran pertama kalinya. Simak dan ikutilah selanjutnya, apakah semua itu akan membuat para guru benar-benar
Gambar
Peran Jubir, Juru Bicara dalam Varian Urusan Sosial dan Religi Pengantar Dalam kebaktian Minggu (8/12/19) di Jemaat Pniel Tefneno' Koro'oto, pendeta yang memimpin kebaktian menyinggung kata jubir, juru bicara.  Begini kata sang pendeta (kurang lebih, saya kutip pernyataan lisannya), " Jubir itu, kalo mau maso minta nona, pasti cari jubir yang bisa ba'omong bae. Kalo su jadi, waktu maso minta dia pung pake, waah... begitu. Tampil beda. Ma, ais kalo itu pengantin dua orang su bakatumu, jubir pung tugas su abis. Sonde ada jubir yang dudu sama bagaya deng penganten ee... ko karmana?" Menarik! Pengalaman Berjubir Saya bukanlah seorang yang mampu menjadi  jubir, juru bicara.  Pengalaman selama ini saya coba urai sedikit di sini bagaimana menjadi jubir. Jubir dalam praktiknya di tengah masyarakat lebih pada urusan perkawinan. Jubir menjadi jembatan penyeberangan dua keluarga pasangan calon suami-isteri. Dua keluarga yang bakal berbesanan. Dua kelu