Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 26, 2016

Kuburkan Aku Di Sisi Kekasihku (cerpen)

Gambar
 ilustrasi kuburan, dream.co.id Saat-saat terakhir telah menjelang. Mataku menerawang ke sekeliling kamar. Usahaku sia-sia. Anak-anakku berdiri bagai pagar mengelilingi sisi pembaringanku. Para menantu duduk terpekur. Cucu-cucuku berbisik-bisik. Aku sadar kini, malaikat maut segera akan menjemput dan mengawalku kembali ke asal-muasalku. Aku masih bisa menghitung dan mengingat anak-anakku. Simon, Noni, Onis, Soni, Menti, si kembar pertama Sanci dan Sarci, si kembar kedua Renci dan Rahab. Aku bersyukur diberi kesempatan oleh Yang Maha Kuasa untuk mengandung, melahirkan dan membesarkan mereka. Tentu saja aku tidak sendirian. Aku dan suamiku, Mozes. Aku benar-benar berusaha mengingat dan mengenang mereka. Seandainya saja aku bisa duduk dan berbicara kepada mereka, aku ingin berkisah dalam nostalgia masa kecil, masa remaja, dan seterusnya mengikuti arus waktu dalam kualitas isian yang kami lewati bersama. Mozes, suamiku yang teramat mencintai keluarga. Ia pekerja keras.

Tanggal Sudah Seragam Putih Merah (cerpen)

Gambar
Waktu itu hari Sabtu terakhir dalam tahun pelajaran di sekolah. Aku masih mengenakan seragam putih-merah. Topi putih-merah bergambar tutwuri handayani. Dasi merah bergantung di leher menjurai ke dada. Aku masih seorang siswa kelas tertinggi di sekolah dasar. Berduyun-duyun, sendirian atau berpasangan orang-orang dewasa menuju ke sekolahku. Mereka adalah para orang tua dari siswa-siswa kelas tertinggi di sekolah dasar kami. Salam jabat tangan dan saling sapa antarorang tua dengan guru terjadi. Beberapa menyuguhkan sirih-pinang kepada guru sebagai sebuah tindakan hormat. Tak lupa mereka saling berbagi untuk memamah bersama. Suasana keakraban ala desa di perbukitan itulah yang terjadi hari Sabtu itu. Jam dinding di kantor sekolah menunjukkan pukul sembilan lebih lima menit. Basa-basi ala suasana pedesaan diselimuti udara sejuk. Saling berkisah tentang hasil ladang dan ternak piaraan yang terkena flu. Ternak ayam kampung memberi protein secukupnya, walau tak selalu dimakan