D u k a
Pada satu pagi, 23 Agustus 2019, melalui media sosial WhatsApp Grup, seorang teman menyampaikan bahwa ada kematian anggota keluarganya. Ia berharap mungkin ada teman dalam grup yang sudi turut melayat atau hadir dalam upacara penguburan. Saya tidak dapat melayat atau menghadiri upacara penguburan. Lantas saya menulis di grup WA puisi yang saya beri judul, DUKA. D U K A Bila kau datang Kami tak dapat menghalau Bila kau tiba Kami tak dapat mengusir Bila kau masuk Kami dengan amat terpaksa menerima. Duka Kau penyebab tangis Kau pemantik ratap Kau penyulut pilu Kau pentolan sedih Kau jebolan susah Duka Maafkan kami yang tak sanggup menerima dirimu. Menjauhlah dari kami yang lemah tak berdaya Menyingkirlah ke tempat lain agar kami dapat keteduhan Walau demikian Kami tetap punya asa Kami terus berkanjang harap Kami bergantung pada sang Sumber Hikmat Kami mohonkan hibur Kami sandarkan raga lelah. Kiranya kami mendapatkan kekuatan. Ki...