Postingan

Populer

Naa' dan Naaf dua kata Bahasa Amarasi beda Makna

Gambar
  Sumber: https://www.liputan6.com/ Dalam satu kesempatan berbicara di muka umum (walaupun jumlahnya tidak lebih dari 50 orang); saya mengucapkan satu kata dalam Bahasa Indonesia. Kata itu yakni: darah.  Selanjutnya saya sampaikan bahwa dalam Bahasa Meto'-Amarasi ada dua versi kata untuk satu terjemahan untuk kata darah.  Dua versi kata itu yakni naa' dan naaf ( / aa / disebut vokal rangkap, diucapkan lebih lama/panjang). Mereka yang mendengar dua istilah yang saya gunakan dengan tambahan himbauan, terlihat menggangguk-angguk. Mereka yang mengangguk terlihat berumur rerata di atas 60 tahun. Himbauan saya sederhana, dalam bahasa Amarasi Mi'uab amko-koetan natuin naa' re' nat'oop. Amko-koetan amsa' natuin sufaf na'ko atupas naan , ( terjemahannya, bicarakan secara hati-hati dalam hikmat berhubung telah terjadi pertumpahan darah. Bicaralah secara berhati-hati dalam hikmat pula karena ada keturunan dari (dia) yang sudah meninggal itu). Naa' ~ Darah Jika

Kupas Makna Kata Boet, Fanut, Safet

Pengantar Ketika sakit, saya melakukan paling tidak tiga hal yang orang tidak pikirkan yakni: mencuci tangan, mencuci kaki, dan bila ke "belakang pasti melakukan apa yang lazim sesudah b a b. Mencuci tangan dan kaki saya lakukan berhubung saya tidak boleh mandi dulu, sementara yang satu mesti dilakukan walau airnya dingin karena terendam terlebih dahulu di dalam bak kamar mandi. Boet , fanut dan safet , tiga kata sederhana yang dipunyai masyarakat pemilik dan pengguna Bahasa Amarasi-Kotos. Ketiganya bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, sama artinya yakni: cuci, mencuci. Boet sebagai kata kerja terlihat peranannya bila disematkan pada objek boet. Bila telah disematkan sebagai bagian frasa dan kalimat, huruf /t/ akan luluh. Kata ini dipergunakan untuk perlakuan pada waktu : boe 'bu'uf (mencuci sesudah b a b yang disebut cebok ) boe utan, boe sisi ( mencuci sayuran dan daging irisan sebelum dimasak) boe pena', boe hau fua' (mencuci makanan/buah-buahan sebelu

Eek Mepu-Ranan atau Eek Meup Ranan?

Gambar
Eek Mepu-Ranan atau Eek Meup Ranan ? Moment pasangan nikah adat dalam satu acara pengesahan perkawinan menurut hukum adat masyarakat adat Pah Amarasi. Foto: Roni Bani Judul tulisan ini dalam Bahasa Amarasi (Kotos-Roi'is). Bila diterjemahkan secara harfiah, artinya, tutup kerja (dan) jalan, atau tutup kerja jalan? Frasa pada judul ini selalu ada dalam urusan perkawinan menurut hukum adat perkawinan yang berlaku di dalam masyarakat adat Pah Amarasi. Banyak ayat (aaz:  era', skini' ) yang tidak tertulis dapat ditambah-tambahkan atau dikurang-kurangkan sesuai kebutuhan dan atau mungkin keinginan dan selera. Selama penambahan atau pengurangan itu logis diterima semua yang hadir pada saat pelaksanaan. Eek mepu-ranan satu frasa yang menarik. Setiap pasangan nikah adat yang akan keluar antar wilayah dusun dan atau  wilayah desa pada akhirnya akan tutup kerja (dan) jalan. Maknanya, gadis yang selama ini berada dalam wilayah dusun dan atau desa, akan pergi meninggalkan wilayah terse

Kokok Ayam di Tanah Timor

Gambar
Kokok Ayam di Tanah Timor  sumber:  istimewa/foxnews/ Beberapa tahun ini dalam rangka membaca Alkitab,khususnya konsep-konsep terjemahan injil Markus ke dalam bahasa Meto', pasti ada kisah dimana ayam berkokok.  Ayam berkokok dalam kisah itu menjadi tanda pada Petrus bahwa dia telah menyangkal Gurunya, Rabi Yesus. Kisah ini akan selalu dibaca oleh kaum Nasrani pada peringatan Minggu Sengsara Yesus. Irisan refleksi variatif untuk mengantarkan umat pada titik pemahaman seturut perkembangan zaman. Nah, bila ada beberapa pertanyaan ditujukan pada orang Timor, misalnya: jam berapa ayam berkokok dan apakah ada indikasi tertentu yang dibaca oleh orang Timor? Pada saat bertanya seperti ini, beberapa orang muda tidak dapat segera memberi reaksi untuk menjawab. Umumnya mereka akan tersenyum atau bahkan tertawa. Itu pertanda bahwa mereka belum memiliki pengetahuan lokal tentang tanda-tanda alam, walau tak seutuhnya logis dari aspek sains.  Ayam berkokok pada jam tertentu yang tidak m

Nama Rayon dalam Bahasa Daerah khas di Jemaat Pniel Tefneno Koro'oto Klasis Amarasi Timur

Gambar
  Sumber Gambar: https://www.sonora.id/ Nama Rayon dalam Bahasa Daerah khas di Jemaat Pniel Tefneno Koro'oto Klasis Amarasi Timur tulisan bersambung 2c Kata berikut yang akan diuraikan secara gamblang yakni Atuntakus Aspek Linguistic dan Socio-Culture Kata Atuntakus sudah menjadi kata kuno, jarang dipakai dan nyaris hilang. Uraian kata atuntakus kira-kira seperti ini. tutaa' ~ sambung topangan kehidupan orang sulit memahami kata tutaa' yang berdiri sendiri. Kata ini bila berada dalam satu frasa atau kalimat akan dapat dipahami, walau tidak semua orang mampu mencerna secara cepat. Misalnya, au tutaa' ka ~ terjemahan harfiahnya  saya (punya) sambungan penopang kehidupan Jadi kata tutaa' sebagai satu kata yang berhubungan dengan generasi sebelumnya. Mereka yang disebut sebagai orang tua menjadi tutaa' bagi anak, cucu dan generasi berikutnya. Setiap generasi menjadi tutaa' bagi generasi berikutnya, sehingga terjadi rantai tutaa' yang menghasilkan silsilah d

Nama Rayon dalam Bahasa khas di Jemaat Pniel Tefneno Koro'oto Klasis Amarasi Timur

Gambar
Lidah api, sumber: https://www.istockphoto.com/id/ Nama Rayon dalam Bahasa khas di Jemaat Pniel Tefneno Koro'oto Klasis Amarasi Timur Sambungan 2b Kata berikut yang akan diuraikan dalam tulisan bersambung kali ini yakni Apinat.  Aspek Linguistic dan Socio-Culture Kata apinat berasal dari kata dasar, pina' artinya nyala dan pijar, mendapat awalan pembentuk kata benda /a/ dan akhiran /t/ menjadi apinat. Maka, kata apinat artinya yang menyala, yang berpijar. Kepada pembaca agar menjadi jelas, kata benda (orang, pelaku) sebagai biasanya dibentuk dengan memberi prefiks /a/ dan sufiks /t/ atau /b/ pada kata suatu kata dasar yang bersifat kata kerja dan kata sifat. Perhatikan contoh-contoh diberikut ini: moe' ~ artinya buat, lakukan, (MK ~ bekin, bikin), menjadi amo'et ~ orang yang berbuat ~ pelaku . Cermati Prefiks /a/ dan sufiks /t/ serta berpindah (metathesis) tempat/posisi lambang bunyi /'/ glotal. uab ~ artinya bicara, omong, menjadi a'uab ~ orang yang berbicara

Nama Rayon dalam Bahasa khas di Jemaat Pniel Tefneno Koro'oto Klasis Amarasi Timur

Gambar
  Nama Rayon dalam Bahasa khas di Jemaat Pniel Tefneno Koro'oto Klasis Amarasi Timur Pada tulisan bersambung seri kedua ini, akan ditempatkan nama-nama Rayon yang menggunakan abjad /a/  Amahoet,  Pendekatan uraian dari tiap kata diurutkan sebagai berikut, secara linguistic, socio-culture , dan sedikit dogma theology . Penulis menggunakan term sedikit , berhubung kapasitas diri bukan seorang sarjana teologi dan juga bukan seorang pendeta (pelayan). Amahoet Aspek Linguistic dan Sosio-culture Kata amahoet dibentuk dari kata dasar hoe, menjadi kata benda hoet, hoen, serta kata sifat hoeb. Bila diterjemahkan secara harfiah dalam bahasa Melayu Kupang artinya, tabuang-buang, tapo'a buang-buang, tasiram; yang dalam Bahasa Indonesia kira-kira artinya, limpah, berlimpah-limpah, melimpah. Ketika kata ini disematkan pembentuk kata benda orang /a/ menjadi amahoet, maka terjemahannya menjadi Pemberi Kelimpahan, Sumber segala sesuatu yang melimpah-ruah dan darinya dapat menimba, dn mengambil