Semalam Mendayung Cinta di Lalao
Sejauh mata memandang di pantai Ba’a nuansa sore mengantar manek siang sang mentari ke balik peraduannya. Menara di pantai Ba’a sebagai simbol keberhasilan dan tanda adanya sebuah pulau terselatan di republik ikut memberi nuansa indah di pantai Ba’a. Lampu di menara itu dinyalakan. Ombak kecil beriak-riak memukul bibir pantai. Suasana yang teramat nyaman. Sore itu, Messakh, galau hatinya. Ia berada di pantai itu untuk sekedar menenangkan hati agar ia dapat bertemu gadis idolanya. “Bagaimana memulainya?” Messakh membatin. Setelah tiga tahun berteman dengan Beti gadis manis di ujung timur pulau Rote, Messakh ingin menyampaikan isi hatinya. Ia bertekad untuk tidak gagal. Ia harus memiliki kekuatan yang prima untuk menyatakan cintanya pada Beti. Messakh beranjak dari pantai Ba’a. Sebelum berangkat ia memeriksa dan memastikan bahan bakar pada sepeda motornya agar cukup untuk tiba di sana. Ia tidak sempat mengisi bahan bakar pada siang hari. Stasiun Pengisian Bahan bakan untuk um...