Ziarah Intelektual Anakku


Ziarah Intelektual Anakku


Hari-hari lalu bagai roda pedati di jalan tol. Tiada terasa sejak Mei 1994 hingga Maret 2019 telah terlampaui 25 tahun oleh anak kami. Di antara seluruh waktu itu, terdapat waktu-waktu untuk menyusu, merangkak dan bermain. Ada waktu tertawa dan menangis sebagai anak . Ada waktu mengadu dan diadukan sebagai remaja. Ada waktu ke sekolah dan malas ke sekolah. Ada waktu membantu orang tua dan menginginkan untuk dipuji. Ada waktu mengajak adik-adik bercanda dan dibuat ribet oleh adik-adik. Ada waktu orang tua mengecewakan dan anak murung. Ada waktu menghibur para lansia dan mengajak bergurau. Dan terlebih ada waktu bersama Tuhan dalam khusuk. Semua  waktu telah terlewati.

Hari ini, bila ditilik kembali ke waktu terdahulu, hitungan enam tahun terasa amat berat. Waktu enam tahun yang tidak mudah bagimu anakku. Kau telah mendedikasikan seluruh kemampuanmu untuk menimba ilmu pengetahuan dan ketrampilan, bahkan keahlian/kepakaran. 

Siapakah ayahmu dan ibumu? Siapakah kami semua di rumah yang kamu dan kita semua banggakan. Kita semua berharap ada cita-cita dan visi tergapai. Dan hari ini, 15 Maret 2019, kau telah membuktikan itu. Kau gapai cita-citamu, mimpi-mimpimu. Ayah dan ibumu ada tidak lebih pada kebanggaan dan pujian syukur kepada Tuhan.

SD GMIT Koro'oto, di sana kau kenal huruf.
SMP Kristen 3 Amarasi di Nekmese', di sana kau menata cita-cita awal.
SMA Kristen Tunas Bangsa, di sana kau menetapkan cita-cita untuk digapai.
Fakultas Kedokteran Hewan Undana, di sini kau gapai dan wujudkan cita-citamu.

Terima kasih Tuhan. Tiada hal luar biasa yang dapat kami banggakan pada-Mu, kecuali syukur atas anak-anak yang Tuhan beri pada kami. Kami, Kau beri hikmat agar kami dapat mendidik dan mengarahkan mereka pada masa depan melalui masa kini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peniti, Bawang Putih, Genoak, antara Mitos, Pengetahuan dan Kepercayaan

Lopo dan Maknanya

Koroh natiik Maria