Face App, Wajah Makin Tua Makin Bagus atau makin Begok?
Face App, Wajah Makin Tua Makin Bagus atau makin Begok?
Beberapa hari terakhir ini viral kaum medsocholic bermain dengan aplikasi yang ditawarkan feisbuk, aplikasi Face App . Aplikasi yang mengubah wajah seseorang yang diperkirakan pada dua puluh tahun yang akan datang akan kelihatan seperti apa? Rupanya teramat banyak yang menyukainya. Ada pula yang sudah tua, justru mau berbalik ke masa mudanya, lalu menggunakan pendekatan editing face yang memungkinkan wajahnya imut dan lugu.
Fenomena apa ini?
Menarik sekali. Orang-orang muda suka sekali untuk mengetahui wajah masa tuanya. Sebaliknya para orang tua sebaliknya ingin menjadi muda. Memang benar-benar terasa bahwa kehidupan di dunia ini makin terbalik dan eror. Banyak lelaki mau menjadi perempuan, dan sebaliknya perempuan mau menjadi lelaki. Saya baru saja melihat "para lelaki cantik" di pasar malam kota Chiangmai. Mereka mengenakan pakaian yang 'wah'. Informasi yang saya peroleh, mereka menjalani hal itu sebagai profesi. Menjadikan diri mereka sebagai objek pemotretan. Wisatawan yang ingin membuat foto baik mereka sendiri atau bersama-sama, sekali jepret mereka harus dibayar 100 Bath (mata uang Thailand) yang kira-kira sama dengan Rp45.000 - Rp50,000.
Inilah dunia. Di atas pesawat dalam penerbangan dari Denpasar-Bali ke Bangkok-Thailaand, seorang ibu muda dengan pakaian seadanya bersama suaminya. Mereka berdua rupanya sedang menjalani honey moon, bulan madu. Di bahu si ibu muda tertulis, live is free, diikuti gambar pesawat terbang. Waktu melihat tulisan ini saya pikir, benar juga bahwa kehidupan secara individual itu ada kebebasannya, merdeka untuk melakukan apa saja, termasuk melakukan perjalanan jauh sejauh-jauhnya seperti pasangan kekasih ini. Tapi, apakah itu tujuan hidup? Termasuk, apakah itu mengetahui wajah pada masa tua menjadi salah satu tujuan hidup? Atau memang pada saatnya akan mencapai masa itu dengan segala persoalan yang mendera raga dan rasa sehingga mungkin kelihatan lebih keriput dari permainan yang ditawarkan aplikasi itu.
Saya pernah menulis satu kalimat pendek tentang kerinduan untuk mencapai hari besok. Kira-kira bunyinya begini, "Andaikan saya bisa masuk untuk mencapai hari besok lebih dahulu, saya rindu untuk menyiapkan sesuatu yang lebih baik, indah dan nyaman, agar ketika saya sudah berada di sana, suasana itu saya benar-benar menikmatinya."
Setelah saya menulis kalimat itu, saya berpikir, mungkinkah hal itu terjadi? Jawabannya, sangat tidak mungkin. Bahwa bila Tuhan menghendaki seseorang untuk dapat mengetahui sesuatu pada masa yang akan datang, itu tidak sama dengan Tuhan mengizinkan seseorang untuk masuk terlebih dahulu di masa depan itu. Ia harus dan terus berada di hari ini, hari ini, hari ini, dan hari ini. Sementara hari ini sendiri, berganti dan bertambah urutannya sehingga bertambah tualah seseorang dan banyak orang pada setiap hari itu.
Karena itu, ketika orang rindu untuk balik menjadi muda, sangat keliru. Ketika muda tidak mengurus diri agar kemudaan itu nampak indah dan bermartabat. Lalu, hari ini ketika sudah tua dengan sejumlah keriput di raga dan rupa, barulah rindu menata diri.
Ketika muda hari ini sudah berkerinduan mengetahui raut gores pada rupa di masa depan, mungkin pada waktunya nanti, raut itu lebih buruk dari yang diperkirakan. Mengapa? Karena berbagai jenis penyakit yang berkombinasi di dalam tubuh, mengingat darah, sel dan tulang-tulang bahkan berbagai organ tubuh. Semua itu akan menurunkan derajat keagungan raga.
Mari, rawat tubuh secara bijaksana. Kita tidak perlu menoleh untuk mengenang kecantikan dan kegantengan masa muda yang telah berlalu, karena semua itu telah terjadi dan telah dinikmati baik sebagai individu maupun sebagai komunitas. Ada yang memuji. Ada yang mungkin mencibir.
Mari, rawat tubuh secara bijaksana, dan tidaklah perlu untuk segera menjadi tua, sebab kita tidak mengetahui apakah kita akan sampai setua itu dengan segala keriputnya?
Chiangmai, 20 Juli 2019
Mantaps bapa,ijin share
BalasHapusboleh tuan. terima kasih su baca ee... kaka. Selamat malam. Inga ko besok pi gareja. haha...
HapusAsiyaapss bapa sayang, ini kami ada dit4 duka
BalasHapusMat hari minggu tuan, inke su baca niiii....komennya, biarlah perjalanan hidup ini ri atur sesuai kehendak Tuhan Yesus, Tuhan berkati Kk dlm tugas pelayanannya....
BalasHapusterima kasih sudah membacanya. Saya hanya mengulas apa yang menurut saya boleh ditulis. Kalau ada yang merasa bagus, terima kasih. OK. Selamat hari minggu
Hapus