Peniti, Bawang Putih, Genoak, antara Mitos, Pengetahuan dan Kepercayaan

Peniti, Bawang Putih, Genoak, antara Mitos, Pengetahuan dan Kepercayaan


Pernahkah pembaca melihat bawang putih atau genoak yang ditusuk peniti lalu ditempatkan di baju bayi? Penempatannya dapat dilakukan di bahu (seperti pada gambar), juga di dada. Kira-kira ada yang pernah bertanya pada penggunanya? Tentu saja mesti bertanya pada orang tua bayi itu, bukan pada bayinya?

Atau mungkin pembaca pernah menjadi pelakunya? Maksudnya ketika anda punya bayi berumur 1 hari hingga 6 - 12 bulan, tindakan menempatkan peniti bertusukan bawang putih atau genoak itu anda pernah lakukan? Anda pasti mengetahui, dan mempunyai alasan mengapa melakukan hal itu?

Anda yang pernah melihatnya dan bila itu terjadi berkali-kali, artinya itu sudah kebiasaan umum. Hal yang sama bila anda pernah melakukannya. Apakah anda yang melihatnya mengetahui bahwa itu hanya suatu kebiasaan belaka? Demikian juga anda yang pernah melakukannya hanya karena latah pada orang lain atau apa kata orang tua?

Pengetahuan tentang peniti, bawang putih, atau genoak yang ditempatkan pada bayi berasal dari pengetahuan zaman lampau yang menjadi mitos. Mitosnya apa?

Mitosnya begini. Manusia pada zaman lampau yakin bahwa ada makhluk halus yang selalu mengikuti kemana-mana pun seorang ibu hamil bepergian, termasuk keyakinan bahwa makhluk halus akan masuk ke rumah pada menjelang senja dan pada pagi menjelang fajar ia akan pergi. Maka, seorang ibu hamil jangan keluar rumah pada senja atau pada fajar pagi. Jika terpaksa, maka bawalah benda-benda berbau, di antaranya bawang putih atau genoak. Jika bukan itu, peganglah gunting atau tempatkan peniti di baju.
Pengetahuan yang bersifat mitos itu tetap dipegang teguh ketika bayi lahir. Dikabarkan bahwa makhluk-makhluk halus itu akan mengganggu si bayi sehingga ia akan menangis sejadi-jadinya. Si bayi walaupun belum melihat orang tuanya, tetapi makhluk halus sudah kelihatan di mata anak. Maka, si anak bayi akan menangis sejadi-jadinya.
Siapa makhluk halus itu?
Makhluk halus itu berupa roh para leluhur dan atau bukan roh leluhur. Roh yang suka mengganggu, hantu atau setan. Jika yang datang itu roh leluhur, maka ada solusinya. Apa?
Berikan nama sesuai salah satu di antara mereka yang sudah meninggal. Jika si anak bayi diam dan tidak lagi menangis sejadi-jadinya dalam satuan waktu di atas 15 menit, maka itu pertanda roh leluhur itu senang. Ia senang karena namanya disematkan pada si bayi, yang sama dengan dia telah hidup kembali pada si bayi.

Orang tuanya pun akan senang karena bayi tidak menangis. Padahal, dalam pengetahuan di dunia kesehatan, menangis itu baik. Menangis sebagai olahraganya si bayi. Dengan menangis, otot-ototnya akan bekerja untuk memompa darah dan oksigen yang lebih banyak. Di sana akan terjadi pertumbuhan sel-sel pada tubuh.

Kembali ke peniti, bawang putih dan genoak.

Mitos tentang peniti.Diyakini bahwa makhluk halus paling tidak suka dengan benda tajam, di antaranya peniti, gunting, paku, pisau, termasuk di antaranya yang disebutkan namanya oleh kaum di Timor, buntiana (kuntil'anak), hantu dan setan. Ada yang menyebutkan bahwa bila mendengar burung tertentu di malam hari melengkingkan suaranya, burung itu sedang mencari mangsa. Sesungguhnya hal burung mencari mangsa di malam hari, benar. Karena dia butuh makan, tapi bukan makan bayi manusia. Baos (burung srigunting) katanuya selalu jadi jembatan kuntil'anak untuk masuk mengisap darah bayi, baik yang masih janin maupun yang sudah lahir.

Sementara itu bawang putih atau genoak, fungsinya juga sama menolak bala. Tapi, mereka juga sadar bahwa bawang putih atau genoak dengan aroma yang khas membuat pernapasan bayi menjadi lancar. Dia akan tidur nyaman bila hidungnya tidak sesak oleh karena gangguan pernapasan. Jadi, ada yang bersifat logik dan medik.

Dengan pengetahuan seperti itulah orang menempatkan peniti, bawang putih atau genoak pada bayi.

Bahwa menyangkut kepercayaan, apakah setan akan menjauh? Apakah roh para leluhur meminta disebutkan namannya atau disematkan namanya pada si bayi?

Mari kita coba memberi jawaban!

Setan selalu ada di sekitar kehidupan. Ia tidak menjauh hanya karena ada peniti, gunting, paku atau pisau, termasuk silet. Setan akan menjauh bilamana orang mengundang dan mengizinkan Tuhan duduk dan bertakhta di dalam hati, di dalam rumah keluarga. Jika dalam keyakinan bahwa Tuhan hadir dalam simbol-simbol tertentu, mungkin itu dapat dibenarkan sebagai sah-sah saja. Tapi, kemahakuasaan Tuhan tak dapat dikapling dalam peniti,gunting, paku atau pisau dan silet.

Hal aroma pada bawang putih dan genoak. Aroma itu bukan untuk mengusir roh jahat atau makhluk halus. Sebaiknya kita logik saja bahwa aroma itu memberi sesuatu pada aspek kesehatan bayi.

Perhatikan mereka yang sangat suka memasak sayur dan lauk. Bawang putih selalu disertakan sebagai salah satu rempah favorit pengharum makanan. Bayi tidak ikut makan, tetapi bayi menikmati melalui aromanya. Bahwa jika aroma itu menyehatkan tubuhnya, khususnya pada saluran pernapasan, baiklah itu menjadi pengetahuan, dan bukan karena aroma bawang putih atau genoak mengusir roh jahat.

Begitulah kira-kura. Semoga disukai.

Heronimus Bani
Koro'oto, 08 Desember 2019

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koroh natiik Maria

Beragam Istilah mengurus Perkawinan Adat di Amarasi Raya