Kepala Sekolah, NUKS dan Sertifikat KS
Kepala Sekolah, NUKS dan Sertifikat KS
Pengantar
Satu kegiatan nasional oleh Kemdikbud sedang giat-giatnya dilakukan akhir-akhir ini, berkejaran unrtuk menyelesaikan program ini pada tahun 2020 yang akan datang. Program Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah, disingkat Diklat PKS. Seluruh KS negeri, swasta di Indonesia disertifikasi. Satu-satunya lembaga yang diberi mandat untuk itu adalah LPPKS, namun jumlah kepala sekolah di Indonesia yang teramat banyak sementara tenggat waktu terbatas, maka diperbantukanlah tugas itu kepada PPPPTK Bahasa (P4TK-Bahasa). Singkatan dari apa itu? Pusat Pengembagan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa.
P4TK Bahasa telah dan sedang menunaikan tugasnya di NTT sebagai salah satu tempat penugasannya. Beberapa jilid Diklat PKS diselenggarakan di NTT dengan mengambil tempat di Kota Kupang dan kota lain yang ditunjuk untuk maksud itu.
Saya salah seorang di antara para KS yang mengalami kegiatan ini. Menarik. Tugas-tugas "berat" menanti dengan slogan baru oleh nakhoda baru di Kemndikbud, Nadiem Makarim, guru penggerak, guru merdeka.
Wao.. .
Sementara di grup WhatsApp dimana saya bergabug ada semacam rasa kebelet dan kecemasan? ha ha... Apa itu?
Kebelet dan Kecemasan
Mendengar dan membaca kata pertama mereka yang tergabung dalam grup WhatsApp ini akan langsung menendang pantat saya dan mengusir saya keluar dari grup. ha ha... Saya terpaksa menggunakan kata kebelet karena begitu selesai mengikuti Diklat PKS, pertanyaan pertama muncul, kapan sertifikat keluar?
Lalu berkejaranlah mereka yang pandai mengutak-atik jaringan informasi. Jadilah informasi yang diperoleh sebagai yang prima dan primadona adalah, NUKS. NUKS sebagai nomor registrasi seseorang yang sedang bertugas sebagai kepala sekolah. Bila ia belum menjadi kepala sekolah oleh karena belum diangkat, NUKS telah dikantonginya sebagai legitimasi dari Kemdikbud bahwa yang bersangkutan telah siap pakai sebagai Kepala Sekolah kelak.
Mengapa kebelet?
Ya, dapat dimaklumi. Situasi deadline dan timeline yang ditentukan bahwa sampai dengan tahun 2020 Diklat PKS akan berakhir. Maka, seluruh program ini akan mengalami akselerasi yang bagai sekejap belaka. Segalanya diupgrding dalam jaringan sehingga dengan segera dan mudah aksesnya oleh mereka yang benar-benar telah berada dalam jaringan, bekerja dalam jaringan, hidup bersama jaringan. Itulah sebabnya mereka kebelet.
Lalu, mengapa cemas?
Kecemasan itu sesuatu yang wajar-wajar saja. Saya tidak heran dengan hal yang satu ini. Suatu kebiasaan umum pada karakter manusia yaitu kurang sabar (jika tidak mau dikata tidak sabar). Para guru yang hari-hari ini sedang ditugaskan sebagai kepala sekolah, (dalam grup saya khususnya), rasanya tidak sabar menunggu sehingga cemas, jangan-jangan ...
Suatu kepastian. Tidak diragukan. Kemdikbud tidak akan menyia-nyiakan anggaran negara (APBN) yang diperuntukkan untuk kegiatan ini tanpa bukti akhir di tangan mereka yang disasarkan. Itulah sebabnya orang diminta bersabar. Kata opa yang diaminkan opa tetangga saya, Sabar itu Subur. ha ha...
Halo
Beruntunglah di Grup WhatsApp itu masih ada seseorang yang mau menginformasikan secara nyaman. Ia menggunakan term para kepala sekolah yang super ... wao...
Pada sesi itu ada informasi yang menyejukkan. Lalu berterimakasihlah anggota grup walau tidak seberapa banyaknya.
Penutup
Segala sesuatu ada masanya, ada waktunya. Siapa menduga sebelumnya bahwa saya, Roni Bani pada suatu ketika akan menjadi kepala sekolah yang dilatih untuk memiliki ketrampilan/keahlian sebagai kepala sekolah bersertifikat? Saya ketika menyadari bahwa tugas guru itu sebagai tugas profesional, di sana saya mencoba sebisa-bisanya untuk menunaikan tugas itu. Sayang sekali saya tidak sampai seprofesional mungkin, bagaimana dengan kepala sekolah bersertifikat?
Dunia makin banyak tuntutannya dengan sertifikasi. Ketika seseorang bersertifikat, tuntutan tugas sesungguhnya makin berat tapi harus profesional. Karakter manusianya pun dituntut. Sayangnya karakter tidak disertifikasi. ha ha...
Terima kasih. Semoga saya dikeluarkan dari grup ini.
Koro'oto-Pah Amarasi, 14 Desember 2019
Wow.. .suka
BalasHapus