Air


Air





Namaku air,
Di tanah Timor orang menyebut namaku, Oe.
Di negeri lain mereka memanggilku, water.
Jika salah mengerti, air, pada bahasa lain, udara.

Aku,
Katanya dibutuhkan makhluk manusia, binatang dan tumbuhan.
Katanya tanpa aku mereka kekeringan dan gersang hingga tewas.
Katanya aku teramat penting pada segala zaman sehingga populasi dapat bertahan hidup.
Katanya aku adalah satu keharusan pada segala situasi makhluk.

Aku...
Katanya warnaku jernih dan bening.
Katanya ada muatan udara di dalam diriku.
Katanya ada banyak unsur kimia di dalam kejernihan dan beningnya warna.
Katanya unsur-unsur itu tidak kelihatan namun menghidupkan bila tak teracuni.

Aku...
Bila merembes dapat menembus berbagai lubang hingga pori halus.
Bila menyembul dapat menerabas batu cadas teramat keras.
Bila terbendung aku dapat memberi ketenangan dan kebahagiaan.
Bila kuairi area persawahan dan pertanian, kesukaan dan keceriaan memancar.
Bila bendungan tak mampu menahan dayaku, dukacita dan redupnya kehidupan.

Aku...

Pada makhluk manusia kuberi pelepas dahaga.
Kedahagaan mereka padaku setiap saat,
Mereka harus menempatkan diriku berkali-kali pada rongga tubuh.
Mereka tidak boleh abai pada kehadiranku.
Mereka benar-benar membutuhkan diriku.

Sayangnya...
Aku seringkali memberi bencana manakala mereka tidak memelihara ekosistem alam.
Aku pernah menggenangi bumi ciptaan Sang Khalik ketika umat menjauh dari-Nya.
Aku pernah membenamkan daerah dan area luas bahkan dapat menghilangkan hingga tinggal kenangan.

Aku, air...
Sahabatmu... Musuhmu...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peniti, Bawang Putih, Genoak, antara Mitos, Pengetahuan dan Kepercayaan

Lopo dan Maknanya

Koroh natiik Maria