Injeksi Motivasi Menulis Konversi Cindra Kenangan
Injeksi Motivasi Menulis Konversi Cindra Kenangan
Pengantar
Suatu kehormatan ketika menerima undangan untuk memberikan kuliah secara terbuka pada seluruh civitas akademika Sekolah Tinggi Teologi Abalbalat Kupang. Semula ketika menerima undangan ini saya masih punya rasa ragu, namun akhirnya saya memutuskan untuk memenuhi undangan ini. Maka, saya menyebutkannya sebagai suatu kehormatan.
Saya segera menyiapkan materi kuliah umum itu, walau yang diharapkan sesungguhnya harus lebih spesifik. Maka penyampaiannya mesti secara berbeda yakni secara deduktif menuju induktif. Materi yang disiapkan sifatnya induktif spesifik, nanun uraian lisannya meluas (deduktif) agar diharapkan ada deskripsi di alam olah pikir mereka yang menghadirinya, baik pada para dosen maupun para mahasiswa.
Injeksi Motivasi Menulis
Seremoni pembukaan kuliah umum didahului pujian dan doa sebagai kekhasan kampus (STT) dengan existensi keagamaan (Kristen). Selanjutnya diikuti sambutan singkat Ketua Yayasan dan Ketua STT Abalbalat Kupang. Secara ringkas keduanya menyampakkan rasa syukur kepada Tuhan dan terima kasih kepada saya yang memberi respon baik atas undangan yang disampaikan. Selanjutnya ada harapan-harapan yang disampaikan agar kuliah umum hari ini (09/04/22) tidak sia-sia tetapi akan menjadi suatu semaian benih yang akan tumbuh menghijau, menguning dan memberi buah pada waktunya. Seremoni ini berakhir dengan pemberian simbol penerimaan dan ikatan kasih.
Saya pun memulai setelah basa-basi perkenalan yang dimoderatori seorang Dosen. Saya memulai dengan kalimat pertama, Saya datang hari ini untuk menginjeksikan motivasi menulis. Lalu saya memandang ke sekeliling ruangan yang dipenuhi lebih dari 50 orang mahasiswa dan dosen. Wajah-wajah mereka menggambarkan keingintahuan karena sinar mata mereka memancarkan cahaya yang merembesi rona hingga terlihat aura itu.
Saya terus memulai materi yang secara ringkas saya tempatkan di sini yakni:
- Kata Alkitab tentang Menulis dan Meneliti; Kutipan beberapa ayat alkitab yang mendasari niat menulis dan meneliti. Adakah? Ya, ada bahkan teramat banyak.
- Karya Tulis Ilmiah pada umumnya
- Penelitian Tindakan Kelas (PTK/CAR): Alasan PTK/CAR, Tujuan, Manfaat, Tahapan pra PTK/CAR dan sistematika proposal PTK.
Semua materi ini disajikan sambil membuka ruang dan peluang berdiskusi. Suatu hal yang lumrah walau tidak semua kuliah umum dapat terjadi seperti itu bila dihadiri oleh ratusan mahasiswa, apalagi para dosen yang menjadi gudang ilmu pengetahuan pada bidangnya masing-masing.
Ringkasan diskusi-diskusi itu antara lain:
- Mengapa menulis harus meneliti? Jawaban sederhananya, setiap orang mempunyai mata (dan perasaan) yang digunakan untuk melihat (dan merasakan). Melihat yang dimaksudkan dalam dunia peneltian secara sederhana disebut observasi. Dalam observasi orang melihat, menyimpan data dan informasi awal.
- Bagaimana menulis suatu sejarah yang sudah terjadi ratusan tahun lampau. Jawabannya, gunakan metode penelitian sejarah. Pendekatan-pendekatan pengumpulan data seperti dokumenter, foto, dan lain-lain termasuk cerita-cerita dari tokoh primer atau sekunder, dan tulisan-tulisan yang mendukung. Jika tidak ada, gunakan pendekatan historiografi.
- Bagaimana bila menemukan masalah dimana ibadah-ibadah pada zaman ini lebih banyak diikuti kaum perempuan daripada kaum laki-laki? Ya, suatu yang lazim terjadi. Bila kita menyebutkannya sebagai masalah gender, itu dunia sekuler dimana orang mencari dan menemukan kesetaraan. Tetapi, dalam hal kebaktian/misa/ibadah Kristen, mungkin perlu dibuatkan kuisioner atau wawancara dan atau pendekatan scientific untuk menemukan jawabannya.
- Bukankah mitos menjadi penghambat jalan pemberitaan kebenaran? Tidak! Mitos tidak menghambat, justru mitos menjadi pintu masuk menuju akal sehat. Sesuatu yang tidak logis (mitos) bila dapat dilakukan riset secara cermat dapat menemukan korelasi yang membuktikan bahwa yang diceritakan sebagai mitos itu tidak tepat. Mitos itu suatu cara untuk menggambarkan atau mengatakan sesuatu ketika akal sehat mencapai jalan buntu. Mitos tidak dapat dianggap sebagai penghambat pemberitaan, justru kita perlu menggunakan pendekatan teologi pertemuan Injil dan Budaya agar mendekatkan atau bahkan mengisi roh Injil ke dalam budaya sehingga iman bertumbuh dari apa yang terlihat di sekitar lingkungan kehidupan komunitas dan masyarakat. Lingkungan itu sebagai penyataan umum dari Tuhan Sang Khalik.
- Bagaimana dengan catatan usang yang pernah disampaikan secara oral lalu ditulis sebagai biografi? Dapatkah diangkat kembali? Sangat boleh. Silahkan menggunakan banyak pendekatan untuk mengumpulkan data seperti catatan lepas, rekaman audio, rekaman vidio, foto, dan lain-lain yang dapat dirujuk memperkaya suatu tulisan. Dalam hal biografi, kita perlu menelisik pribadi dari yang akan ditulis jalan hidupnya. Biografi yang dirasa belum sempurna dapat dibuatkan dalam bentuk mini biografi.
- Bagaimana dengan pendekatan belajar online dan offline zaman digital ini? Ya, pada zaman ini orang telah menggunakan pendekatan belajar online, padahal sesungguhnya murid/siswa secara emosional lebih suka ke sekolah karena ada teman, ada guru yang ramah, ada fasilitas yang kiranya menunjang proses interaksi guru-siswa di sekolah. Sementara di rumah, tidak ada orang tua yang menyiapkan proses belajar-mengajar dengan sistematika sebagaimana seorang guru profesional menyiapkannya.
- Adakah trik untuk memotivasi siswa belajar giat? Banyak triknya, tetapi guru sendiri harus memiliki ketrampilan-ketrampilan khusus sebelum memberi ruang dan peluang pada anak untuk menjadi aktif. Misalnya ketrampilan bertanya, mengemukakan pendapat/opini, berdiskusi (berbidara). Semua itu perlu dilatih, sekaligus ada peluang di sana. Jangan segera memeberikan punishment sebab dengan itu mematahkan potensi dirinya. Tetapi, jangan pula mengumbar reward agar anak tidak lupa daratan.
- Kita butuh mata pelajaran Etika Kristen dalam kurikulum! Bisa ya, bisa tidak. Begini, mata pelajaran pendidikan agama sudah ditambahkan lagi satu frasa di dalamnya. Lengkapnya Pendidikan Agama dan Budi Pekerti. Bila ada sekolah yang mempunyai kekhasan, boleh menambahkan ke dalamnya, tetapi tidak mendokumentasikan hasil akhir di dalam Surat Tanda Tamat Belajar. Sekolah dapat memberikan semacam sertifikat yang menerangkan bahwa ada pengetahuan atau ketrampilan tamahan yang diberikan kepada siswa, selain yang tertera dalam STTB (Ijazah). Itulah kekhasan sekolah itu.
- Kepada semua civitas akademika diharapkan dapat mengingat Tri Dharma Perguruan Tinggi: Pendidikan dan Pengajaran; Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Khusus pada penelitian diharapkan dapat diwujudkan dan hasil-hasil penelitian dapat dipublis melalui media-media Jurnal terkareditasi baik di daerah maupun pada tingkat nasional, bahkan internasional. Pada jurnal yang belum terakreditasi pun dapat dilakukan. Semuanya itu butuh kesabaran dan kesadaran memulai mengasah ketrampilan dasar membaca dan menulis, yang berlanjut dan terus berlanjut menjadi pembiasan menulis yang dapat dikreasikan menjadi karya tulis ilmiah dan lainnya. Semuanya dapat dibukukan untuk melanggengkan ide solutif, dan nama terpatri abadi selama buku masih ada.
herobani68@gmail.com
Nah.. pakai ini saja pak yang familier..
BalasHapusLho kenapa hilabg komentar saya ?
BalasHapusLuar biasa pak.jadi inspirasi bagi saya
BalasHapusSangat menginspirasi
BalasHapusTerima kasih para Sahabat yang sudah mampir di sini
BalasHapusKeren bapa... selalu menginspirasi dan sukses terus bapa guru
BalasHapusterima kasih sudah berkunjung ke blog ini ibu guru. Mari menulis
Hapus