Cinta Menyambutmu


Cintaku Menyambutmu
 

Cinta!
Izinkan aku bertanya padamu.
“Siapakah sesungguhnya yang kau harapkan berdiri di hadapanmu?”

Nak... !
Aku tak loba. Aku memberimu seluruh rasa cintaku padamu. Aku memberikannya pada siapapun. Aku taruh dalam hati mereka, bahkan dalam relung hati terdalamnya, di sana aku simpan dan kobarkan cinta itu.
Aku ajari mereka mengasihi sesama. Aku ingatkan dan nasihatkan agar mengasihi Tuhannya. Aku tegaskan, bahwa, rasa cinta yang kutanam itu mesti tumbuh, berdaun hijau, dan sebaiknya menjadi pohon cinta yang memberi buah. Di sana kaum akan bersekutu di bawah rindangnya, dan burung-burungpun rindu bersarang.
Nak... !
Kau bacalah kitab sucimu. Di sana cinta ditabur, disemai dan ditumbuhkan.
Ada sakit derita hingga kematian sekalipun, cinta bersemi menghiburkan
Ada dosa penghalang, cinta memasang  titian kecil selebar tapak kaki untuk penyeberang seorang demi seorang.
Ada tembok tinggi kuasa, cinta memasangkan tangga berundak dinaiki seorang demi seorang.
Ada jurang pemisah yang teramat dalam, cinta menjembataninya .
Ada penguasa menghadang dengan pedang terhunus, cinta menghormatinya.

Nak!
Dunia membenciku,
Aku tetap mencintainya.
Aku taruh rasa cinta yang murni, tulus, ikhlas.
Kau poles dengan kemunafikan dan kepura-puraan.
Sekalipun demikian,
Mari, nak! 
Aku menunggumu di pintu anugerah dan keselamatan atas nama cintaku padamu.



Koro'oto, 27 Des 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peniti, Bawang Putih, Genoak, antara Mitos, Pengetahuan dan Kepercayaan

Koroh natiik Maria

Beragam Istilah mengurus Perkawinan Adat di Amarasi Raya