Dua nada beda Bungkusan
Dua nada beda Bungkusan
Malam itu hujan mengguyur permukaan bumi walau tidak sebanyak pada musim hujan. Intensitasnya cukup membasahi saja. Lalu makin malam saya masih duduk, membaca, lalu menulis puisi ini.
Gelap membungkus mayapada
Saat butir-butir cairan langit jatuh bertebaran
Tenang dan teduhnya rasa
Bagai irama pengiring senja dimainkan
Malam
Kau tiada dapat menolak hujan
Dan gemintang berkedip pun
Tiada dapat menampik mendung
Rembulan tersenyum saja di balik gumpalan awan
Malam
Kau tahu hari ini
Kau akan terus merayapi mayapada
Hingga fajar merekah
Dan mentari pagi memancar
Koro'oto, 14 Mei 2022
Saat hujan turun
Pada 15 Mei 2022, upacara liturgis dalam rangka peresmian perkawinan menurut agama Kristen berlangsung untuk satu pasangan kekasih. Saya turut sekadar memberi andil pada pasangan kekasih ini ketika menjadi Juru Bicara dalam seremoni maso minta.
Malam harinya, resepsi pun dilangsungkan dengan semarak. Di sana ada varian acara, termasuk sambutan, ucapan terima kasih, dan salam jabat. Para undangan menikmati acara resepsi dimana disediakan makanan yang cukup untuk melayani semuanya.
Ketika pagi tiba, saya menulis puisi ini dan mengirimkannya pada pengantin laki-laki.
Indah nian kabar sukacita
Ketika hiruk-pikuk kota dihiasi dentingan musik
Elusan sepoi angin bernyanyi
Meragakan nada ketenaran
Pada pentas kebahagiaan saksi
Siapakah yang diam tak turut urun?
Dedaunan malam menggulung diri pun memasang telinga
Unggas berpijak dan menggenggam erat ranting
Rindu nian turut berdansa
Bersama para penikmat musik kebahagiaan
Saatnya makhluk naik panggung martabat
Di sana beribu nan juta mata membelalak
Menjadi saksi keabsahan
Pada pasangan kekasih merenda masa
Beriringan menuju hari esok
Selamat dalam sukacitamu adinda
Jimmy Christian Bani dan Detje Welmi Bani-Therik
Kakak Roni dan seluruh isi Umi Nii Baki Koro'oto turut berbahagia
Koro'oto, 16 Mei 2022
herobani68@gmail.com
Komentar
Posting Komentar